Tes Kesuburan Wanita: Prosedur dan Fungsinya Bagi Yang Sedang Promil
Untuk kamu yang sedang merencanakan program hamil, tentunya ada berbagai persiapan yang perlu kamu jalani, termasuk mengikuti tes kesuburan. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi masalah dan mengatasi gangguan kesuburan yang serius baik pada pria maupun wanita. Dengan beragam jenis tes yang tersedia, kamu dapat memeriksakan status kesuburan dan kesehatan organ reproduksi yang kamu miliki. Oleh sebab itu, yuk pelajari beberapa jenis tes kesuburan wanita, prosedur dan jenis pemeriksaannya.
Pilihan Tes Untuk Mengukur Kesuburan Wanita
Tes kesuburan wanita dapat membantu mengidentifikasi penyebab ketidaksuburan dan meningkatkan peluang kehamilan. Inilah beberapa cara tes kesuburan wanita yang umumnya dilakukan:
- Test Pap Smear
Tes Pap Smear adalah metode untuk menguji kanker serviks pada wanita. Dengan mengumpulkan sel-sel dari leher rahim, Pap Smear dapat mengidentifikasi perubahan sel yang dapat mengindikasikan risiko kanker serviks di masa depan. Melakukan Pap Smear secara rutin memberi kesempatan besar untuk menghentikan perkembangan kanker serviks sejak dini yang dapat mengganggu kehamilan.(1) - Test Urine
Pada cek kesuburan wanita jenis ini, dokter memerlukan sampel urine untuk mengetahui hormon luteinizing (LH). Cek hormon wanita ini membantu mempercepat proses pembuahan dengan merangsang pertumbuhan sel telur. Selain itu, dokter juga dapat memeriksa kadar hormon progesteron dalam darah untuk mengetahui apakah sedang terjadi ovulasi.(2) - Cek Suhu Tubuh
Pemantauan suhu tubuh untuk mengetahui ovulasi. Suhu tubuh wanita cenderung meningkat setelah ovulasi. Dengan mencatat suhu tubuh basal setiap pagi, kamu dapat mempelajari pola ovulasi dalam beberapa bulan. Ini dikenal sebagai grafik suhu tubuh basal (BBT) yang digunakan sebagai salah satu cara cek kesuburan wanita.(2) - Tes Darah
Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar hormon terkait ovulasi dan pelepasan sel telur. Ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhi proses ini, dan tes darah dapat mendeteksi kondisi tersebut. Selain pemeriksaan fisik, tes darah akan dilakukan untuk mengukur kadar hormon wanita, hormon tiroid, hormon pria, serta HIV dan hepatitis.(3) - Pemeriksaan Ovulasi
- Test Ovulasi
Tes kesuburan wanita ini berguna untuk memastikan apakah ovulasi terjadi dengan melihat grafik suhu tubuh dan menggunakan alat prediksi ovulasi dan tes darah dan ultrasonografi.(3) - Test Fungsi Ovarium
Tes ini memberikan informasi tentang fungsi dan kerja hormon selama siklus ovulasi. Test yang berkaitan dengan FSH pada hari ketiga (mengukur hormon perangsang folikel), test Estradiol pada hari ketiga (mengukur estrogen), USG untuk (memastikan ovulasi terjadi), dan tes darah untuk menentukan kadar inhibin B.(3) - Test Fase Luteal
Tes ini mencakup evaluasi kadar progesteron dan pengujian hormon yang komprehensif. Selain itu, ada juga kemungkinan melakukan biopsi endometrium untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.(3)
- Test Ovulasi
- Test Organ Reproduksi
- USG transvaginal
Dengan USG, dokter dapat mengevaluasi kondisi rahim dan indung telur, serta memastikan kinerja ovarium. Biasanya dilakukan 15 hari sebelum periode menstruasi. Dengan menggunakan alat ultrasound yang dimasukkan ke dalam vagina, masalah pada indung telur, leher rahim, tuba falopi, vagina, dan rahim dapat terdeteksi melalui gelombang suara.(2) - Hysterosalpingogram (HSG)
Tes kesuburan wanita ini digunakan untuk mendiagnosis penyumbatan tuba falopi dan masalah pada rahim. Melalui sinar-X, akan memperlihatkan dengan jelas apakah saluran tuba terhalang atau apakah ada cacat pada rahim.(3) - Histeroskopi
Prosedur histeroskopi ini dilakukan apabila hasil test HSG menunjukkan kemungkinan adanya kelainan. Dengan memasukkan histeroskop melalui serviks ke dalam rahim, dokter dapat melihat kelainan, pertumbuhan tidak normal, atau jaringan parut di dalam rahim. Proses ini memungkinkan pengambilan gambar sebagai referensi di masa depan.(3) - Laparoskopi
Tes kesuburan wanita ini dilakukan untuk melihat kelainan dalam perut dengan bius total. Dalam prosedur ini, teleskop fiber optik dimasukkan ke dalam perut untuk mendeteksi kelainan pada rahim, tuba falopi, dan indung telur. Jika ditemukan masalah seperti endometriosis atau perlengketan, kelainan tersebut dapat diatasi dengan laser. Pastikan tidak hamil sebelum menjalani tes ini.(3)
- USG transvaginal
Menjaga Asupan Gizi dan Berat Badan Ketika Promil
Berat badan yang normal menjadi salah satu tanda terjadinya keseimbangan gizi di dalam tubuh dan kondisi yang ideal untuk dapat merencanakan kehamilan yang sehat. Berikut caranya:(4)
- Konsumsi 5 kelompok makanan beragam setiap hari. Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke dalam tubuh, perlu mengonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka ragam setiap hari atau setiap kali makan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. Proporsinya dalam setiap kali makan dapat digambarkan dalam Isi Piringku menurut Kemenkes, yaitu:(4)
- Sepertiga piring berisi makanan pokok.
- Sepertiga piring berisi sayuran.
- Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buah-buahan dalam proporsi yang sama.
- Konsumsi suplemen multivitamin dan mineral kehamilan. Ketika sedang promil, disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari dengan memenuhi kebutuhan asam folat sekitar 400 - 800 mcg setiap hari sebelum hamil, hamil, hingga menyusui. Asam folat mengurangi risiko janin mengalami cacat tabung saraf, seperti spina bifida.5
Jadi, dengan panduan tes kesuburan wanita di atas, kamu memiliki akses informasi yang lebih komprehensif tentang kesuburan, termasuk tips yang dapat meningkatkan peluang untuk hamil lebih cepat. Tidak perlu khawatir menjalani semua jenis tes kesuburan, karena dokter akan membantu untuk menentukan tes yang tepat. Selain itu, jangan lupakan pentingnya mengonsumsi suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B9 (Asam Folat dan Metafolin) 800 mcg, vitamin D 1000 IU, serta vitamin dan mineral lainnya sekali sehari secara teratur untuk mendukung kesuburan agar kamu bisa segera mengandung. Semoga berhasil!
CH-20240408-05
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health
Reference:
- Mayo Clinic Team. Pap Smear. Mayo Clinic
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/about/pac-20394841. - Matthew Hoffman, MD. Fertility Test For Women: Pap Smear, Ovulation Test and More. WebMD
https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/fertility-tests-for-women1#:~:text=Your%20doctor%20may%20ask%20you,show%20that%20you%20are%20ovulating. - American Pregnancy Team. Fertility Test For Women. American Pregnancy Association
https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/fertility-test-for-women/. - Kementerian Kesehatan. Buku Saku Merencanakan Kehamilan Sehat. Gizikia Kemenkes. https://gizikia.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/Buku%20Saku%20Kehamilan%20Sehat.pdf.
- NHS Team. Planning Your Pregnancy. NHS. https://www.nhs.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/planning-your-pregnancy/.