Cek Sperma Pada Pria: Begini Prosedur Yang Harus Dilakukan
Memiliki sperma yang sehat adalah harapan banyak pria yang ingin memiliki keturunan. Namun, menjaga kualitas sperma sebenarnya tidaklah mudah. Pola makan sehat, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitasnya adalah beberapa langkah yang dapat diambil. Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui apakah sperma kita memiliki kualitas yang baik? Lalu, seperti apa sih prosedur cek sperma ini sebagai salah satu cara dari cek kesuburan pria? Mari kita bahas lebih lanjut tentang prosedur ini.
Apa Itu Cek Sperma?
Tes jumlah sperma, juga dikenal sebagai Semen Analysis Sperm, digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan kelangsungan hidup sperma pada pria. Melalui analisis air mani, kita dapat memeriksa volume dan kualitas sperma serta mendeteksi masalah kesuburan pada pria. Tes ini juga berguna untuk menentukan keberhasilan vasektomi (pengendalian kelahiran).(1)
Kapan Harus Melakukan Cek Sperma?
Cek sperma penting untuk pria yang menghadapi masalah kehamilan dengan pasangannya. Tes ini mengevaluasi potensi seorang pria dalam menyebabkan kehamilan. Selain itu, analisis air mani juga memastikan keberhasilan vasektomi, yang mencegah sperma masuk ke air mani. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kualitas sperma.(1)
Bagaimana Kriteria Sperma Normal?
Mengenal kriteria sperma normal menjadi penting bagi pria. Mengetahui standar kualitas sperma dapat memberikan gambaran tentang kemungkinan kehamilan. Jadi, apa saja sebenarnya kriteria yang menentukan sperma normal?
- Jumlah Sperma
Konsentrasi sperma adalah jumlah sperma dalam satu milimeter air mani. Seorang pria normal akan memiliki setidaknya 16 juta sperma per mililiter cairan ejakulasi dengan volume ejakulasi minimal 1,5 ml. Untuk mengetahui hasil yang lebih spesifik, dokter spesialis andrologi melakukan perhitungan khusus pada setiap sampel.(2) - Motilitas yang Tinggi
Motilitas sperma merujuk pada kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur. Idealnya, sekitar 42% sperma diharapkan memiliki kemampuan bergerak, dengan 30% dari jumlah itu mampu bergerak maju ke depan, sedangkan tidak lebih dari 20% sperma harus tetap diam. Semakin cepat sperma bergerak menuju sel telur, semakin tinggi peluang terjadinya pembuahan.(2) - Bentuk Sperma
Morfologi sperma melibatkan ukuran dan bentuk sperma. Salah satu faktor penting adalah bentuk sperma yang normal. Sperma seharusnya memiliki panjang sekitar 50-60 mikrometer dan memiliki bentuk lonjong dengan 3 bagian, yaitu kepala, leher, dan ekor yang panjang untuk membantu pergerakan sperma menuju sel telur.(2) - Volume dan Viskositas
Vitalitas sperma mengacu pada persentase sperma hidup dalam sampel, sementara Viskositas menggambarkan seberapa cepat sperma berubah dari keadaan kental menjadi cair. Setelah ejakulasi, cairan ejakulat awalnya kental dan seharusnya menjadi encer setelah 15-30 menit. Jika cairan tetap kental, sperma akan mengalami kesulitan berenang dan membuahi sel telur.(2)
Sebelum Melakukan Cek Sperma
Sebelum melakukan tes sperma, penting untuk mengikuti langkah-langkah persiapan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil analisis sperma yang akurat. Berikut adalah persiapan yang dapat dilakukan:
- Hindari semua aktivitas seksual (tidak berhubungan seks, tidak ejakulasi, dan tidak masturbasi) setidaknya 2-3 hari sebelum tes.(3)
- Hentikan kebiasaan merokok, minum alkohol, selama 7-10 hari sebelum pengambilan sperma.(3)
- Hentikan konsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan jumlah sperma, Beri tahu dokter jika ada obat yang diminum.(3)
- Hindari pelumas atau kondom, termasuk air liur selama pengumpulan sperma karena banyak pelumas beracun yang mengandung bahan pembunuh sperma (spermisida).(3)
Prosedur Melakukan Cek Sperma
Bagaimana prosedur cek sperma dilakukan? Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan analisis cek sperma:
- Cuci dan keringkan tangan dan penis sebelum mengambil sampel.(3)
- Pastikan wadah sampel steril dan bersih. Ejakulasikan langsung ke dalam wadah yang disediakan oleh klinik atau laboratorium. Tutup wadah dengan rapat setelah pengumpulan sperma.(3)
- Berilah nama, tanggal, dan waktu pada wadah sampel. Kirimkan sampel ke laboratorium dalam 30 menit setelah pengambilan. Periksa label pada wadah semen untuk identitas pribadi dan nomor pendaftaran. Bawa bukti identitas saat menyerahkan sampel.(3)
Tujuan Pemeriksaan Sperma
Pemeriksaan sperma memiliki tujuan penting dalam mengevaluasi kuantitas dan kualitas sperma. Tes ini memberikan informasi yang relevan tentang kemampuan reproduksi pria. Hasil tes ini mencakup beberapa aspek, berikut penjelasannya:
- Tingkat Kesuburan Pria & Keberhasilan Vasektomi
Tujuan pemeriksaan sperma digunakan untuk mengevaluasi tingkat kesuburan pada pria. Tes ini juga berguna untuk memastikan keberhasilan vasektomi. Pemeriksaan sperma umumnya dilakukan pada pasangan yang mengalami kesulitan hamil setelah 12 bulan program hamil. Sementara itu, pasien yang baru menjalani vasektomi akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan tidak ada sperma dalam air mani, biasanya setiap 3 bulan.(4) - Diagnosis Sindrom Klinefelter
Pemeriksaan sperma berguna untuk mendiagnosis sindrom Klinefelter (kelainan genetik pada pria dengan kelebihan kromosom-X). Sindrom ini dapat menyebabkan kemandulan, dengan gejala seperti sedikit atau tidak ada sperma sama sekali dalam ejakulasi, pertumbuhan testis yang tidak normal, dan kadar testosteron rendah yang mempengaruhi kesuburan pria.(5)
Jadi, begitu sekiranya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan sperma. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kesuburan pria, baik yang sudah menikah maupun belum. Selain menjaga kualitas sperma, penting juga bagi wanita untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin B9 (Asam Folat dan Metafolin) 800 mcg, vitamin D 1000 IU, serta vitamin dan mineral lainnya sekali sehari secara teratur saat merencanakan kehamilan. Ingatlah, bahwa kehamilan adalah hasil dari kerjasama antara pria dan wanita. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kamu dapat meningkatkan peluang untuk memiliki keturunan dengan kesehatan yang baik.
CH-20240408-05
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health
Reference:
- Cleveland Clinic Team. Semen Analysis: What It Is, What It’s For, How Is It Done. Clevelandclinic
https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21520-semen-analysis#:~:text=How%20does%20a%20semen%20analysis,out%20a%20few%20weeks%20apart. - Daniel Murrel, M.D. Normal Sperm Count: Understanding Your Semen Analysis. Healthline
https://www.healthline.com/health/mens-health/normal-sperm-count#semen-analysis - CiplaMed Team. Do’s and Don'ts for Semen Collection. CiplaMed
https://ciplamed-library.com/content/dos-and-donts-for-semen-collection - MedlinePlus Team. Semen Analysis. MedlinePlus Medical Test
https://medlineplus.gov/lab-tests/semen-analysis/#:~:text=What%20is%20it%20used%20for,that's%20done%20for%20birth%20control. - Mayo Clinic Team. Klinefelter Syndrome. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/klinefelter-syndrome/symptoms-causes/syc-20353949.