Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Rutin
Yang Perlu Dijalani Oleh Ibu Hamil
Untuk mempersiapkan hari persalinan, tentunya kesehatan ibu dan janin bayi harus selalu dipantau. Seringkali, pada kehamilan ada beberapa kondisi medis tertentu yang akan lebih mudah untuk ditangani jika sudah diketahui sejak awal. Oleh karena itu, jangan sampai terlewat, yuk pelajari di sini bagaimana dan kapan saja sebenarnya jadwal pemeriksaan kandungan yang ideal.
Harus Berapa Kali Periksa Kehamilan Dilakukan?
Pengecekan kandungan sangat penting untuk dilakukan agar kamu bisa mengetahui kondisi terkini kesehatan tubuh ibu dan calon bayi. Apalagi, Permenkes No. 25 tahun 2014 Pasal 13 sudah mengatur akan hal ini. Jadwal pemeriksaan selama masa kehamilan perlu dilakukan minimal sebanyak 4 (empat), yang meliputi 1 kali pengecekan di trimester pertama 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga (1).
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Usia Kehamilan
Nah, meskipun minimal pemeriksaan yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia adalah 4 kali, namun tak ada salahnya untuk melakukannya lebih dari itu. Supaya lebih akurat, kamu juga bisa mendiskusikannya lebih lanjut dengan dokter kandungan yang menanganimu. Sebagai gambaran, berikut ini rekomendasi waktu jadwal pemeriksaan kehamilan yang bisa kamu lakukan:
- Kunjungan pertama, usia 6 - 10 minggu: Janji temu yang pertama biasanya akan sedikit lebih lama daripada yang lain, karena ini akan melibatkan berbagai tes dan uji lab untuk menilai kesehatan bumil secara keseluruhan, seperti riwayat medis dan gaya hidup seperti penggunaan tembakau atau alkohol, obat dan suplemen yang dikonsumsi, riwayat menstruasi, dan perkiraan waktu persalinan. Selain itu juga akan ada pemeriksaan lengkap seperti berat dan tinggi badan, tes urin dan darah untuk memeriksa apakah ada infeksi, anemia atau masalah lainnya (2).
- Kunjungan kedua, 10-12 minggu: Setelah pemeriksaan kandungan yang pertama, dokter atau tenaga medis yang menangani akan menanyakan perasaan sejauh ini yang dialami oleh bumil. Selain itu, ada sejumlah pemeriksaan penting untuk memantau pertumbuhan bayi serta kondisi rahim ibu, termasuk kesehatan secara umum seperti berat badan dan tekanan darah. Di usia kandungan 10-12 minggu, ibu juga sudah mulai bisa mendengar detak jantung si Kecil (2).
- Kunjungan ketiga, 16-18 minggu: Di jadwal ketiga ini, tim dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan seperti yang mereka lakukan pada kunjungan terakhir. Ingat, setiap kunjungan adalah kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang kamu miliki, mulai dari pantangan makanan saat hamil, olahraga apa yang aman selama kehamilan, atau membuat rencana kelahiran lainnya (2).
- Kunjungan keempat, 20-22 minggu: Pada kunjungan keempat, biasanya bumil akan menjalani pemeriksaan USG kembali. Gunanya untuk mengukur tubuh bayi, dan memeriksa kondisi organnya serta jumlah cairan ketuban di sekitarnya. Pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan lainnya juga bisa dilakukan, seperti mengecek apakah ada risiko cacat pada bayi. Kamu juga bisa mengetahui jenis kelamin Si Kecil pada pertemuan ini (2).
- Kunjungan kelima, 24-28 minggu: Setelah kamu mendekati akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga, jadwal pemeriksaan kehamilan di antaranya akan mengulangi beberapa tes yang dilakukan pada kunjungan pertama. Mulai dari memeriksa adanya tanda bakteri hingga tes darah (untuk memeriksa anemia), ataupun tes glukosa (untuk memeriksa tanda-tanda diabetes) (2).
- Kunjungan keenam, usia 30-32 minggu: Biasanya tidak akan ada yang berbeda di kunjungan keenam ini. Bumil akan melalui pemeriksaan yang sama dengan sebelumnya, seperti tes fisik, tes urin, darah dan glukosa. USG juga bisa menunjukkan kondisi bayi lebih jelas pada usia kehamilan ini (2).
- Kunjungan ketujuh, usia 36 minggu: Saat mulai mendekati hari persalinan, akan ada tes baru yang melibatkan swab vagina untuk skrining bakteri. Dokter atau bidan Anda mungkin juga melakukan pemeriksaan panggul lagi untuk memeriksa posisi bayi, apakah kepala berada di bawah atau tidak. Dokter mungkin merekomendasikan latihan untuk membuat bayi berada pada posisi yang benar. Jika tidak, maka dokter akan membuka diskusi tentang kemungkinan operasi caesar (2).
- Kunjungan ke 8-10, usia 38-40 minggu: Pada minggu ke 38, jadwal pemeriksaan kehamilan akan lebih intens, di mana bumil sebaiknya melakukannya setiap minggu. Sama seperti pemeriksaan sebelumnya, pengecekan meliputi kesehatan umum termasuk memantau ukuran, detak jantung, dan posisi bayi terkini. Selain itu, dokter atau bidan juga dapat memeriksa apakah serviks ibu melebar, yang terjadi secara bertahap saat posisi bayi mulai turun ke area panggul dan siap menuju persalinan (2).
Faktor Risiko Yang Mungkin Memerlukan Lebih Banyak Kunjungan
Pada akhirnya, dokter kandungan yang menangani langsung akan bisa memutuskan seberapa sering bumil harus melakukan pemeriksaan rutin. Jika ibu memiliki salah satu dari faktor risiko ini, mungkin saja dokter juga akan merekomendasikan untuk pertemuan yang lebih intens, seperti:
- Berusia 35 tahun ke atas. Sebagian besar wanita berusia akhir 30-an dan awal 40-an akan melahirkan bayi yang kuat dan sehat. Namun, usia 35 tahun merupakan waktu yang krusial, di mana bumil memiliki peluang lebih besar untuk mengalami risiko komplikasi kesehatan ibu. Karena usia 30 tahun ke atas mulai terjadi penurunan secara fungsi fisik, sehingga akan lebih mudah lelah (3,4).
- Riwayat medis sebelumnya. Jika ibu hamil memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, asma, lupus, atau anemia, dokter pasti akan meminta agar pemeriksaan dilakukan lebih sering. Pasalnya, bumil harus disiplin dalam mengelola kondisi ini agar tidak mempengaruhi masa kehamilan ataupun kesehatan bayi (3).
Itulah rekomendasi jadwal pemeriksaan kehamilan untuk bumil agar lebih mudah dalam memantau kesehatan kandungan dan bayi. Lakukan check up kehamilan ke dokter kandungan secara berkala selama masa kehamilan akan membantu ibu dalam mendapatkan informasi lengkap tentang kondisi janin dan risiko kesehatan yang mungkin mengintai. Serta, pastikan untuk rutin mengonsumsi suplemen multivitamin kehamilan yang mengandung Vitamin B9 (Asam Folat dan Metafolin) 800 mcg, Vitamin D 1000 IU, serta vitamin dan mineral lainnya sekali sehari, untuk menjaga kesehatanmu dan calon buah hati. Semoga semuanya berjalan lancar!
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health
Reference:
- Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014. Kementerian Kesehatan. https://www.kebijakanaidsindonesia.net/jdownloads/Peraturan%20Regulation/Peraturan%20Pusat/peraturan_menteri_kesehatan_republik_indonesia_nomor_97_tahun_2014_tentang_pelayanan_kesehatan_masa_sebelum_hamil_masa_hamilpersalinan_dan_masa_sesudah_melahirkan_penyelenggaraan_pelayanan_kontrasepsi_serta_pelayana.pdf.
- Health Partners Team. How Often Do You Go To the Doctor When You’re Pregnant? Health Partners. https://www.healthpartners.com/blog/pregnancy-appointments-timeline/#:~:text=For%20people%20with%20uncomplicated%20pregnancies,once%20per%20week%20until%20birth.
- Katherine Kam. How Often Do I Need Prenatal Visits? Web MD. https://www.webmd.com/baby/how-often-do-i-need-prenatal-visits#:~:text=Recommended%20Schedule%20for%20a%20Healthy%20Pregnancy,-For%20a%20healthy&text=Weeks%204%20to%2028%3A%201,1%20prenatal%20visit%20every%20week.
- Mayo Clinic Team. Pregnancy after 35: Healthy pregnancies, healthy babies. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy/art-20045756.