Makanan Yang Baik Untuk Ibu Hamil, Apa Saja?

Penyakit Pada Ibu Hamil Yang Perlu Diwaspadai

Sebenarnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita semua sudah sering menjumpai banyak virus dan bakteri. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa berakibat fatal pada kesehatan bumil dan bayi di dalam kandungan. Pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang infeksi yang dapat menyebabkan masalah pada kehamilan, gejala yang menyertainya serta langkah apa yang harus dilakukan. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut.

1. Cytomegalovirus (CMV)
   Cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi umum yang dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayi. Infeksi ini dapat terjadi jika ibu mengalami CMV selama kehamilan. Gejala CMV mirip dengan pilek, tetapi virus dapat menyebar melalui air liur, lendir, dan cairan tubuh lainnya. Penting untuk memahami risiko dan gejalanya untuk melindungi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.⁽¹⁾
2. Flu
   Wanita hamil yang terkena flu berisiko persalinan prematur, kelahiran prematur, dan cacat lahir pada bayi. Tertular flu selama kehamilan dapat memiliki konsekuensi serius, seperti cacat lahir atau cacat tabung saraf. Vaksinasi flu sebelum hamil sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin.⁽²⁾
3. Cacar Air
   Infeksi cacar air saat kehamilan dapat berbahaya bagi ibu dan bayi. Gejala utama berupa bercak merah yang berisi cairan dan dapat pecah, disertai demam dan nyeri otot. Infeksi yang tidak diatasi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, ensefalitis, dan hepatitis, yang membahayakan ibu dan bayi dalam kandungan.⁽³⁾
4. Herpes Kelamin
   Infeksi herpes genital berbahaya bagi bayi yang akan lahir. Infeksi awal ditandai dengan lepuh atau bisul yang menyakitkan pada alat kelamin. Perawatan tersedia pada kehamilan, tetapi jika terjadi menjelang persalinan, operasi caesar mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko penularan ke bayi.⁽³⁾
5. Toxoplasmosis
   Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma dan berpotensi berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Ibu hamil dapat tertular toxoplasmosis melalui kotoran kucing atau konsumsi sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci yang telah terkontaminasi dengan kotoran tanah. Infeksi ini dapat membahayakan ibu dan bayi.⁽³⁾
6. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
   Tekanan darah yang tinggi pada ibu hamil dapat menghambat aliran darah ke janin, mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Hal ini terjadi karena penyempitan arteri yang mempersulit perjalanan darah ke plasenta. Akibatnya, pertumbuhan janin dapat terhambat dan meningkatkan risiko persalinan prematur serta preeklampsia pada ibu hamil.⁽⁴⁾
7. Listeriosis
   Listeriosis pada kehamilan memiliki risiko serius, termasuk keguguran, persalinan prematur, dan masalah kesehatan pada janin seperti kecacatan intelektual, kelumpuhan, kejang, kebutaan, atau gangguan organ. Hindari makanan seperti daging deli dan keju lunak yang tidak dipasteurisasi untuk mengurangi risiko tertular bakteri Listeria yang berbahaya.⁽⁵⁾
8. Sembelit
   Constipation atau sembelit umum terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga. Perubahan hormon dan kurangnya asupan serat dapat menjadi penyebabnya. Jika tidak segera ditangani, sembelit dapat menyebabkan perkembangan ambeien, yaitu bengkaknya pembuluh darah di sekitar anus.⁽⁶⁾
9. Gen Polimorfisme Enzim (Kelainan Enzim Genetik)
   Gen polimorfisme enzim atau kelainan enzim genetik terjadi pada wanita yang tidak dapat mengaktifkan asam folat ditubuhnya menjadi folat aktif karena kesalahan fungsi enzim genetik (MTHFR).⁽⁷⁾ Ketidakmampuan untuk mengaktifkan asam folat ini dapat menyebabkan penumpukan homosistein dalam darah, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit kardiovaskular, gangguan neurologis, dan komplikasi selama kehamilan.