Porsi Makan Ibu Hamil Yang Tepat dan Sehat
Berbicara tentang kehamilan, seringkali calon ibu mendapatkan banyak saran dari orang-orang di sekitarnya, termasuk pola makan. Namun, terkadang menerima terlalu banyak masukan bisa membuat ibu baru menjadi kebingungan dalam menentukan pilihan mana yang terbaik untuk buah hati. Termasuk soal makanan, sebenarnya seperti apa sih porsi makan ibu hamil yang tepat dan sehat? Berapa kali ibu hamil makan dalam sehari? Serta, jadwal makan ibu hamil. Simak penjelasan ilmiahnya di bawah ini.
Makan 2 Porsi Saat Hamil, Perlukah?
Pernah mendengar istilah “eating for two”, atau makan dua porsi saat hamil? Mungkin kamu sudah sering mendengar ungkapan "makan untuk dua orang" bagi ibu hamil, namun sayangnya hal ini tidaklah sepenuhnya benar.(1)
Meski begitu, ibu hamil tetap membutuhkan makanan bernutrisi tinggi untuk menjaga kesehatannya. Ketika mulai merencanakan menu makan yang sehat, fokuslah pada makanan yang bisa memberikan kandungan gizi tinggi seperti protein, vitamin, mineral dan lemak sehat.(2)
Daftar Makanan yang Baik untuk Ibu Hamil
Sayuran hijau. Sayuran hijau tua, seperti bayam dan brokoli mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Meskipun kamu tidak suka memakannya, sayuran hijau masih bisa disisipkan ke dalam berbagai jenis masakan.
Selain mengandung serat, sayuran hijau juga mengandung banyak nutrisi seperti vitamin K, kalsium, zat besi dan folat, yang berguna untuk mendukung perkembangan janin. Jadi, jangan lewatkan sayuran hijau dalam menu makanan sehari-hari ya!(2)
Makanan berprotein. Selama masa kehamilan, calon ibu sangat diwajibkan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein untuk memenuhi kebutuhan si kecil yang sedang tumbuh di dalam rahim. Produk susu seperti susu, keju, dan yogurt sangat baik untuk dikonsumsi sebagai bagian dari porsi makan ibu hamil.
Bukan hanya produk susu saja, namun telur juga bisa menjadi sumber protein berkualitas tinggi, karena ia juga mengandung lemak dan kolin yang baik untuk perkembangan otak bayi. Opsi lainnya, kamu bisa menambah konsumsi protein dari daging-dagingan seperti sapi dan ayam.(2)
Makanan dan minuman kaya kalsium. Susu mengandung banyak kalsium, fosfor, vitamin B, magnesium, dan zinc yang baik untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Kalsium sendiri sangat penting untuk membantu bayi di dalam kandungan saat pembentukan tulang, gigi, otot, dan saraf yang kuat.
Dan, selain dari susu, kamu juga bisa mendapatkan asupan kalsium dari kacang-kacangan seperti edamame(3), sayur brokoli dan yoghurt.(2) Apalagi, bakteri baik dalam yogurt juga dapat membantu mencegah masalah lambung yang sering terjadi pada ibu hamil.(3)
Karbohidrat. Kehamilan seringkali membuat wanita mudah merasa lelah. Nah, karbohidrat bisa menjadi sumber energi yang tepat untuk mengatasi kelelahan itu. Mengonsumsi karbohidrat yang sehat juga dapat membantu mengatur kadar gula darah selama kehamilan.
Jika memungkinan, sebaiknya pilih karbohidrat kompleks seperti oatmeal, ubi, kentang, jagung, roti gandum utuh, atau nasi merah. Pasalnya, karbohidrat kompleks lebih baik karena lebih lama dicerna dan memberikan energi dalam waktu yang lebih lama. Mereka juga tinggi akan serat yang diperlukan untuk perkembangan bayi yang belum lahir dan mencegah sembelit pada ibu hamil.(4)
Lemak sehat. Jangan lewatkan lemak dalam porsi makan ibu hamil, seperti alpukat. Alpukat merupakan sumber yang makanan yang kaya akan lemak tak jenuh. Pada usia kehamilan, konsumsi buah alpukat dapat membantu tubuh ibu hamil menyerap lebih banyak vitamin yang terdapat pada buah-buahan dan sayuran.
Ditambah lagi, kandungan lemak yang tinggi pada alpukat juga dapat membuat ibu merasa kenyang lebih lama, sehingga tidak terlalu sering merasa cepat lapar dan makan dalam porsi yang berlebihan.(3)
Suplemen yang Mengandung Asam Folat.
Tahukah kamu, jika cacat lahir biasanya terjadi pada 3-4 minggu pertama kehamilan? Oleh karena itu, penting untuk memiliki asupan folat selama tahap awal tersebut, yakni ketika otak dan sumsum tulang belakang bayi sedang berkembang.Asam folat merupakan turunan dari vitamin B yang memainkan peran penting dalam produksi sel darah merah dan membantu bayi berkembang. Konsumsi asam folat mulai dari sebelum dan selama kehamilan mampu melindungi janin dari keguguran, lahir prematur, berat lahir rendah, dan komplikasi selama kehamilan.(5)
Makanan yang Perlu Dihindari Saat Mengandung
Setelah memahami bagaimana seharusnya porsi makan ibu hamil dan apa saja yang perlu dikonsumsi, kini saatnya untuk membahas jenis makanan yang sebaiknya dijauhi, demi keamanan ibu dan bayi.
Seafood tinggi merkuri: Makanan laut bisa menjadi sumber protein yang baik, hanya saja, beberapa ikan dan kerang dapat mengandung zat merkuri yang berbahaya bagi bayi kamu yang sedang berkembang. Semakin besar dan tua usia seekor ikan, semakin banyak merkuri yang mungkin terkandung di dalamnya.
Selama kehamilan, sebaiknya kamu menghindari ikan tuna, mackerel,(6) dan ikan kakap(1). Lantas, jenis ikan apa yang lebih aman? Pertimbangkan ikan teri, kerang tiram, salmon, sarden dan udang. Jika terpaksa, batasi makanan laut 2 porsi/minggu selama kehamilan.
Makanan yang tidak matang: Memasuki usia kehamilan, risiko keracunan makanan karena serangan bakteri pada ibu hamil menjadi meningkat. Reaksinya pun mungkin lebih parah daripada jika sedang tidak hamil. Jadi, sebaiknya hindari makanan yang masih mentah di setiap porsi makan ibu hamil.(6)
Usahakan agar lauk seperti daging dimasak hingga mencapai suhu panas yang direkomendasikan. Hindari produk susu mentah dan makanan mentah seperti sushi,(1) menu telur mentah atau yang hanya dimasak setengah matang, karena berpotensi menjadi sumber infeksi bakteri.(6)
Mencegah Keracunan Makanan Saat Hamil
Jika kamu mengalami keracunan makanan, artinya kamu telah mengonsumsi sesuatu yang mengandung bakteri, virus, atau racun yang menyebabkan tubuhmu bereaksi buruk. Keracunan makanan sering ditandai dengan mual, muntah, atau diare, yang merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi siapa saja.
Selain merasa kurang enak badan, keracunan makanan bisa berpengaruh terhadap janin. Agar hal ini tidak terjadi, lakukan tindakan pencegahan seperti:(7)
- Jangan campur makanan mentah dengan makanan siap saji.
- Hindari produk susu mentah atau yang tidak dipasteurisasi.
- Pastikan daging mentah sudah dimasak dengan sempurna.
- Cuci buah dan sayuran dengan baik sebelum dimakan.
- Simpan makanan yang mudah membusuk terpisah dengan yang lain.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa.
- Lebih baik membekukan makanan daripada membiarkannya di suhu ruangan untuk mencair.
Nyatanya, para ibu hamil tidak mesti harus makan dalam jumlah yang banyak, karena yang penting adalah asupan nutrisi yang didapatkan setiap hari. Dengan memiliki pola makan yang sehat, mempraktikkan pengolahan makanan yang aman dapat mengurangi risiko kesehatan di atas. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi suplemen multivitamin yang mengandung asam folat 800 mcg, vitamin D 1000 IU, serta vitamin dan mineral lainnya agar kesehatan Ibu dan bayi tetap terjaga dengan baik. Kamu bisa memilih multivitamin yang memiliki kombinasi dari keduanya atau komposisi lengkap supaya lebih praktis untuk dikonsumsi. Semoga sehat selalu!
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health
Reference:
- Lauren Gelman. 14 Very Early Signs of Pregnancy. Parents. Diakses dari https://www.parents.com/pregnancy/signs/symptoms/signs-you-may-be-pregnant/.
- Catherine Crider. Is Excessive Sleeping During Pregnancy a Problem?. Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/excessive-sleeping-during-pregnancy.
- Ammy O’Connor. Has Your Sense of Smell Gotten Stronger During Pregnancy? What To Expect. Diakses dari https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/heightened-smell.aspx.
- Annie Stuarts. Pregnancy Tests. Web MD. Diakses dari https://www.webmd.com/baby/guide/pregnancy-tests.